Luka Modric, gelandang legendaris asal Kroasia, telah mencatatkan namanya dalam sejarah Real Madrid sebagai pemain tertua yang pernah bermain untuk klub tersebut.
Pada usia 39 tahun dan 40 hari, Modric melampaui rekor yang sebelumnya dipegang oleh Ferenc Puskas, legenda klub yang dikenal dengan kemampuan mencetak golnya yang luar biasa. Meskipun pencapaian ini patut dirayakan, Modric sendiri merasa tidak nyaman ketika terus-menerus diingatkan tentang usianya. Dibawah ini FOOTBALLZA akan membahas tentang Luka Modric yang tak suka jika selalu di ingatkan tentang umur.
Perjalanan Karier Modric di Real Madrid
Luka Modric bergabung dengan Real Madrid pada tahun 2012 dari Tottenham Hotspur, dan sejak itu, ia telah menjadi salah satu pemain kunci di lini tengah klub tersebut. Modric dikenal karena visi permainan, kemampuan mengontrol tempo, dan umpan-umpan akuratnya yang sering kali membuka peluang bagi rekan setimnya.
Selama kariernya di Real Madrid, Modric telah memenangkan banyak trofi bergengsi, termasuk beberapa gelar La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champions UEFA. Salah satu momen puncaknya adalah ketika ia membantu Real Madrid meraih gelar Liga Champions ke-10 mereka, yang dikenal sebagai “La Décima,” pada tahun 2014.
Selain itu, Modric juga memenangkan Ballon d’Or pada tahun 2018, mengakhiri dominasi Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo dalam penghargaan tersebut. Dedikasi dan konsistensinya di lapangan telah membuatnya menjadi salah satu gelandang terbaik dalam sejarah sepak bola, dan ia terus menjadi pemain penting bagi Real Madrid hingga saat ini.
Reaksi Modric Terhadap Pencapaian Usianya
Luka Modric, yang kini berusia 39 tahun, terus menunjukkan bahwa usia hanyalah angka dalam dunia sepak bola. Meskipun sering diingatkan tentang usianya, Modric tetap fokus pada performanya di lapangan. Baru-baru ini, ia mencatatkan rekor sebagai pemain tertua yang tampil untuk Real Madrid. Mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh Ferenc Puskas. Dalam sebuah wawancara, Modric menyatakan bahwa ia merasa bangga bisa memecahkan rekor tersebut dan tetap bermain di klub terbaik di dunia.
Ia menekankan bahwa kebugaran fisiknya masih sangat baik dan ia siap memberikan yang terbaik setiap kali diberi kesempatan bermain. Modric juga menambahkan bahwa yang terpenting baginya adalah kontribusi untuk tim, dan ia selalu berusaha membantu tim meraih kemenangan.
Dedikasi dan profesionalismenya diakui oleh banyak pihak, termasuk pelatih Carlo Ancelotti yang menyebut Modric sebagai seorang profesional luar biasa. Dengan semangat dan cinta yang besar terhadap sepak bola, Modric terus menjadi inspirasi bagi banyak pemain muda dan membuktikan bahwa dengan disiplin dan kerja keras, usia bukanlah penghalang untuk meraih prestasi.
Baca Juga: Dibalik Tajamnya Hokky Caraka di Liga 1 2024, Ada Jay Idzes yang Suport
Dukungan dari Rekan Setim dan Pelatih
Luka Modric selalu mendapatkan dukungan penuh dari rekan setim dan pelatihnya di Real Madrid. Rekan-rekannya sering memuji etos kerja dan dedikasinya yang luar biasa, yang menjadi inspirasi bagi pemain muda di tim. Vinicius Junior, misalnya, pernah menyatakan bahwa Modric adalah mentor yang hebat dan selalu memberikan nasihat berharga di dalam dan luar lapangan. Selain itu, pelatih Carlo Ancelotti juga tidak pernah ragu untuk memberikan pujian tinggi kepada Modric.
Ancelotti menyebut Modric sebagai pemain yang luar biasa dengan kemampuan teknis yang tak tertandingi dan visi permainan yang brilian. Ancelotti juga menekankan bahwa pengalaman dan kepemimpinan Modric sangat penting bagi tim, terutama dalam pertandingan-pertandingan besar.
Dukungan ini tidak hanya datang dari dalam klub, tetapi juga dari pelatih tim nasional Kroasia, Zlatko Dalic. Yang mengungkapkan bahwa Modric selalu memberikan motivasi kepada rekan-rekannya dengan pidato-pidato yang penuh semangat setelah pertandingan. Semua dukungan ini menunjukkan betapa dihargainya Modric oleh orang-orang di sekitarnya, baik di level klub maupun internasional.
Harapan Modric di Real Madrid
Luka Modric, yang baru saja memperpanjang kontraknya dengan Real Madrid hingga 2025. Memiliki harapan besar untuk masa depannya di klub tersebut. Meskipun usianya sudah 39 tahun, Modric tetap bersemangat untuk terus berkontribusi di lapangan. Dalam sebuah wawancara, ia menyatakan bahwa menjadi kapten Real Madrid adalah kehormatan besar dan ia merasa sangat bangga bisa memimpin tim ini. Modric berharap bisa membantu tim meraih lebih banyak trofi dan menambah koleksi gelar pribadinya, yang sudah sangat mengesankan.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga kebugaran fisik dan mental untuk tetap kompetitif di level tertinggi. Selain itu, Modric ingin terus menjadi panutan bagi pemain muda di tim, memberikan contoh melalui dedikasi dan profesionalismenya. Dengan dukungan penuh dari rekan setim dan pelatih, Modric yakin bahwa Real Madrid bisa meraih banyak kesuksesan di musim-musim mendatang. Ia berharap bisa mengakhiri kariernya dengan catatan gemilang, membawa lebih banyak kebanggaan bagi klub dan para penggemar.
Tantangan Modric di Usia Tua
Luka Modric menghadapi berbagai tantangan seiring bertambahnya usia, namun ia terus menunjukkan bahwa dengan disiplin dan dedikasi. Usia bukanlah penghalang untuk tetap berprestasi di level tertinggi. Salah satu tantangan terbesar adalah menjaga kebugaran fisik. Modric menjalani rutinitas latihan yang ketat dan disiplin, termasuk latihan dengan pita elastis yang membantu menjaga kekuatan otot dan mencegah cedera.
Setiap hari, ia mengikuti program latihan yang dirancang khusus oleh pelatih kebugarannya, Vlatko Vucetic, yang telah bekerja dengannya selama lebih dari satu dekade. Selain itu, Modric juga harus menghadapi tekanan mental dan ekspektasi tinggi dari klub dan penggemar. Namun, ia selalu menunjukkan mentalitas yang kuat, yang terbentuk dari pengalaman hidupnya selama Perang Kemerdekaan Kroasia.
Modric juga harus beradaptasi dengan perubahan dalam dinamika tim dan strategi permainan. Meskipun demikian, ia berhasil mempertahankan perannya sebagai pemain kunci di Real Madrid. Berkat kemampuannya untuk membaca permainan dan memberikan kontribusi signifikan di lapangan.
Tantangan lain yang dihadapi Modric adalah menjaga motivasi dan semangat kompetitif. Ia sering menyatakan bahwa keinginannya untuk terus bermain dan bersaing di level tertinggi adalah salah satu pendorong utama yang membuatnya tetap bersemangat. Dengan semua tantangan ini, Modric terus membuktikan bahwa dengan kerja keras dan dedikasi. Seorang pemain bisa tetap berprestasi meskipun usianya sudah tidak muda lagi.
Kesimpulan
Luka Modric mungkin tidak suka diingatkan tentang usianya, tetapi pencapaiannya sebagai pemain tertua dalam sejarah Real Madrid adalah bukti dari ketangguhan dan dedikasinya terhadap permainan. Meskipun usianya hampir mencapai 40 tahun. Modric masih menunjukkan performa yang luar biasa di lapangan dan terus menjadi andalan bagi Real Madrid. Dukungan dari rekan setim dan pelatih, serta etos kerja yang luar biasa, membuat Modric tetap kompetitif di level tertinggi.
Ikuti terus perkembangan informasi menarik yang kami suguhkan dengan akurasi dan detail penjelasan lengkap, simak penjelasan lainnya seputar bola dengan klik link footballdolphinsofficial.com.