Bologna mengukir sejarah baru dengan kemenangan dramatis di final Coppa Italia musim 2024/2025 yang digelar di Stadion Olimpico, Roma.
Itu adalah malam yang penuh keajaiban dan makna mendalam, bukan hanya karena gelar yang mereka raih setelah puasa selama 51 tahun, tetapi juga karena adanya ikatan kuat antara sepak bola, musik, sejarah, dan identitas klub yang terpadu dalam satu momen bersejarah. Berikut ini, kami akan memberikan informasi menarik dari dunia olahraga sepak bola dan tentunya telah kami rangkum di FOOTBALLZA.
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!
Malam Keajaiban di Ibu Kota Atas Kemenangan Bologna Setelah 51 Tahun
Pada Kamis dini hari (15 Mei 2025), sekitar 30.000 pendukung fanatik Bologna memadati Stadion Olimpico dengan harapan yang membuncah. Laga final Coppa Italia antara Bologna melawan AC Milan bukan sekadar pertandingan sepak bola, tetapi sebuah peristiwa yang menyatukan komunitas dan mewakili kebanggaan kota.
Gol tunggal dari Dan Ndoye di menit ke-53 membuka jalan bagi Bologna meraih kemenangan tipis 1-0 atas Milan, menegaskan trofi ketiga Coppa Italia klub sepanjang sejarah setelah sebelumnya menang pada musim 1969/1970 dan 1973/1974. Gelar yang mereka raih ini tak hanya menjadi penutup puasa gelar yang sangat panjang, tapi menjadi penegasan perjalanan panjang klub yang berbeda dari sekadar olahraga, melainkan sebagai lambang sebuah keluarga dan tradisi yang hidup di dalamnya.
Baca Juga: Al Ittihad Asuhan Karim Benzema Amankan Gelar Liga Pro Saudi!
Musik, Sejarah dan Budaya dalam Merayakan Kemenangan
Keunikan kemenangan Klub Bologna terlihat dari bagaimana klub dan suporternya merayakannya. Malam itu disebut sebagai “la sera dei miracoli” atau “malam keajaiban,” terinspirasi dari lagu legendaris karya Lucio Dalla, seorang penyanyi dan ikon musik dari Bologna. Tidak hanya Dalla, dua ikon musik Bolognese lainnya, Gianni Morandi dan Cesare Cremonini. Turut hadir di Stadion Olimpico untuk menyaksikan dan merayakan hasil yang monumental ini bersama para pemain dan suporter.
Musik, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas kota Bologna, menyatu dengan semangat juang dan kebersamaan klub. Kehadiran musisi-musisi ternama tersebut menambah atmosfer emosional dan menguatkan pesan bahwa Bologna bukan sekadar tim sepak bola. Melainkan suara dan jiwa masyarakatnya yang dielu-elukan lewat setiap gol dan kemenangan.
Sejarah Bologna sebagai klub sepak bola legendaris sangat kaya. Didirikan pada tahun 1909 oleh Emilio Arnstein, klub ini memiliki akar yang kuat di kota Emilia-Romagna dan telah menjadi bagian penting komunitas lokal selama lebih dari satu abad. Mereka berhasil meraih total tujuh gelar Serie A pada era 1920-an hingga 1960-an, serta tiga gelar Coppa Italia. Termasuk kemenangan terbaru yang menutup puasa gelar selama lebih dari setengah abad.
Lebih dari Sekadar Klub
Kesuksesan Bologna kali ini juga bukan hanya milik para pemain di lapangan, melainkan milik seluruh keluarga besar klub. Dari pemilik klub asal Kanada, Joey Saputo, para pemain aktif sampai para pemain yang sudah pindah di musim ini. Seperti Samuel Iling-Junior, Stefan Posch, dan Jesper Karlsson, semua dikenang sebagai bagian dari perjuangan bersama. Pengakuan ini menunjukkan betapa dalamnya rasa kebersamaan dan identitas dalam skuad Bologna. Klub ini lebih seperti keluarga yang tetap berpegang pada nilai solidaritas dan kerja keras. Menjadi kekuatan utama di balik kesuksesan mereka.