Sebelum Dapatkan Conceicao, AC Milan Sempat Ditolak Maurizio Sarri

Bagikan

Sebelum akhirnya mendapatkan Sergio Conceicao sebagai pelatih baru, AC Milan sempat mendekati Maurizio Sarri, namun tawaran tersebut ditolak, karena Sarri menginginkan kontrak yang lebih panjang daripada yang ditawarkan oleh klub.

Sebelum Dapatkan Conceicao, AC Milan Sempat Ditolak Maurizio Sarri

AC Milan, salah satu klub terkemuka di Serie A, saat ini menghadapi tantangan serius dalam mencari pelatih baru setelah keputusan mengejutkan untuk memecat Paulo Fonseca pada akhir Desember 2024.

Pemecatan ini terjadi setelah serangkaian hasil buruk yang memusingkan manajemen klub, yang memaksa mereka mencari sosok baru untuk memimpin tim. Di tengah pencarian ini, klub sempat mendekati Maurizio Sarri, tetapi pada akhirnya memilih Sergio Conceicao sebagai pengganti.

Berikut ini akan menggali lebih dalam kenapa AC Milan sempat ditolak Maurizio Sarri, bagaimana klub menanggapi kekosongan pelatih, serta dampak dari keputusan ini terhadap tim.

Latar Belakang Pemecatan Paulo Fonseca

Paulo Fonseca baru menjabat sebagai pelatih AC Milan selama enam bulan sebelum dipecat oleh manajemen klub. Keputusan ini diambil setelah hasil buruk yang berlanjut di bulan Desember 2024, di mana tim hanya mampu meraih satu kemenangan dari enam pertandingan terakhir di liga.

Tidak hanya hasil yang buruk, tetapi juga performa tim yang tampak tidak bersemangat dan kurang terarah yang semakin memperkuat alasan pemecatan. Pada tanggal 29 Desember. Setelah hasil imbang 1-1 melawan Roma, manajemen akhirnya memutuskan bahwa sudah waktunya untuk memutuskan kontrak pelatih asal Portugal tersebut.

Milan pada saat itu berada di peringkat kedelapan Serie A dan tertinggal delapan poin dari zona Liga Champions. Posisi ini membuat keputusan pemecatan Fonseca menjadi semakin mendesak, karena manajemen menyadari bahwa untuk kembali ke jalur kemenangan, klub perlu melakukan perubahan awal yang bisa membawa semangat baru.

Fonseca hanya mampu melahirkan sedikit kebangkitan, dan apa yang diharapkan menjadi pola permainan yang solid justru berubah menjadi kebuntuan, dengan para pemain tampak kehilangan arah dan motivasi. Keputusan untuk mencari pelatih baru dianggap sebagai langkah strategis yang sangat diperlukan untuk memulihkan kejayaan klub.

Baca Juga: Guardiola Kembali Senyum Usai Menang Melawan Leicester City

Upaya Merekrut Maurizio Sarri

Setelah pemecatan Fonseca, AC Milan langsung mengalihkan fokus kepada Maurizio Sarri, mantan pelatih Lazio dan Napoli yang memiliki reputasi kesuksesan di Serie A. Sarri dikenal dengan filosofi permainan menyerang dan taktik yang tegas, menjadikannya kandidat ideal untuk membangun kembali tim yang kehilangan arah.

Kedua pihak sebelumnya pernah menjalin hubungan yang baik, memberikan alasan logis bagi manajemen Milan untuk mengejar pelatih berpengalaman ini.

Namun, walaupun potensi kerja sama ini terlihat solid, Sabtu, 24 Desember 2024. Rumor mengenai pertemuan antara manajemen Milan dan Sarri semakin intens. Meskipun tawaran kontrak diajukan kepada Sarri, sang pelatih menolak pendekatan tersebut. AC Milan menawarkan kontrak jangka pendek yang berlaku hingga akhir musim dengan opsi perpanjangan satu tahun.

Namun, Sarri yang ingin mengamankan posisi lebih permanen menolak tawaran tersebut. Menciptakan situasi di mana klub kembali harus mencari kandidat pelatih lainnya dengan waktu yang terus berjalan.

Alasan Penolakan Sarri

AC Milan Sempat Ditolak Maurizio Sarri

Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan Sarri untuk menolak tawaran dari AC Milan. Pertama dan terutama, Sarri berambisi untuk memiliki jalur yang lebih jelas dalam karir kepelatihannya. Ia ingin membangun proyek yang lebih berkelanjutan, dan tawaran yang diajukan Milan dirasa tidak mencerminkan kesempatan itu.

Dari sudut pandang Sarri, tawaran jangka pendek pun dianggap tidak cukup untuk memberinya waktu yang dibutuhkan. Untuk beradaptasi, mengembangkan gaya bermain, dan meraih kesuksesan di lapangan.

Selain itu, penolakan Sarri juga dipengaruhi oleh rasa hormatnya terhadap masa kerjanya di Lazio, di mana ia telah membangun hubungan positif dengan pemain dan klub. Menurut beberapa sumber, Sarri merasa bahwa menerima tawaran Milan dengan kontrak jangka pendek akan merusak reputasinya.

Dia menilai bahwa langkah semacam itu bisa mengirimkan sinyal yang salah di publik tentang komitmennya terhadap kesuksesan tim. Ia ingin lebih dari sekadar perbaikan sesaat andaikan Sarri memiliki peluang untuk merepresentasikan nilai-nilai pribadinya dan menciptakan etos kerja yang lebih solid.

Penunjukan Sergio Conceicao

Setelah gagal mendapatkan Sarri, AC Milan mulai kembali mencari opsi lain. Mereka akhirnya mengontrak Sergio Conceicao sebagai pelatih baru. Conceicao, mantan pelatih Porto, telah menunjukkan performa yang mengesankan di Liga Portugal dengan gaya permainan yang menyerang dan taktis yang kuat.

Pada 30 Desember 2024, Milan secara resmi mengumumkan penunjukan Conceicao setelah merampungkan pencarian pelatih dalam waktu singkat.

Kontrak yang ditawarkan untuk Conceicao adalah dua tahun ke depan dengan klausul pemutusan kontrak sepihak jika hasil di lapangan dianggap tidak memuaskan. Penunjukan ini diharapkan dapat memberikan inspirasi baru bagi tim dan melanjutkan upaya. Untuk memperbaiki performa serta menciptakan atmosfer kompetitif yang lebih baik di klub.

Meskipun ada ekspektasi tinggi, manajemen Milan berharap bahwa serangkaian pengalaman dan pendekatan mantan pelatih Porto ini dapat memulihkan kejayaan timnya.

Dampak Terhadap Tim

Peralihan dari Fonseca ke Conceicao membawa dinamika baru bagi AC Milan, tidak hanya dalam hal filosofi permainan. Tetapi juga dalam pemikiran dan motivasi pemain. Setelah pergantian pelatih, kondisi mental dan motivasi pemain menjadi krusial untuk beradaptasi dengan pendekatan baru yang diperkenalkan oleh pelatih.

Sementara itu, harapan untuk perbaikan dalam performa tidak bisa sepenuhnya diharapkan dalam jangka pendek waktu yang dibutuhkan. Untuk memahami sistem baru dan visi pelatih baru menjadi tantangan tersendiri.

Bagi Conceicao, penugasan ini membawa tantangan awal yang berat. Dia harus mampu menjalin hubungan dengan para pemain dan menciptakan sinergi dalam taktik agar dapat memaksimalkan potensi terbaik dari skuat yang ada. Momen-momen awal ini menjadi kunci untuk keberhasilan jangka panjangnya, dan penyesuaian ini diperlukan agar tim mampu bereaksi positif di lapangan.

Keberhasilan Conceicao untuk membawa tim kembali ke jalur yang benar sangat tergantung pada kemampuannya membaca situasi dan menciptakan hubungan baik antara pelatih dan pemain agar proses transisi berjalan lancar.

Kesimpulan

AC Milan kini menghadapi fase transisi yang penuh tantangan, diperparah dengan penolakan Maurizio Sarri dan penunjukan Sergio Conceicao sebagai pelatih baru. Dalam waktu dekat, klub berusaha mengakhiri rentetan hasil buruk dan kembali ke performa terbaik di Serie A. ​

Meski Sarri dianggap sebagai calon ideal untuk membangun kembali tim. Keputusan untuk mengejar Conceicao diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan memberikan suntikan energi baru bagi Milan.​

Sebagai pendukung dan petinggi klub, para penggemar kini menaruh harapan besar terhadap Conceicao agar mampu merestorasi performa tim ke level yang diinginkan. Kunci bagi sukses Milan terletak pada kolaborasi erat antara manajemen dan pelatih berserta tim yang mereka miliki.

Jika Conceicao dapat memahami dan mengelola potensi skuat dengan baik. Dia berpotensi untuk menjadi pelatih yang mengubah nasib AC Milan di pentas domestik maupun Eropa. Cari tahu terus informai menarik lainnya hanya dengan mengklik link SEPAK BOLA ini.