Lamine Yamal tidak merasa khawatir dengan kritik pelatih Hansi Flick yang menyoroti potensi masalah ego dalam skuad Barcelona. Usai hasil imbang 1-1 melawan Rayo Vallecano, Flick mengingatkan bahwa “ego dapat menghancurkan kesuksesan” dan menekankan pentingnya menjaga mentalitas tim seperti musim sebelumnya. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai sepak bola menarik hari ini yang telah dirangkum oleh FOOTBALLZA.
Yamal menanggapi pernyataan tersebut dengan sikap santai. Menurutnya, komentar Flick hanya merupakan ekspresi kekecewaan sesaat setelah pertandingan. “Kami tetap meraih 7 poin dari 9 poin yang diperebutkan di stadion yang sulit,” ujar Yamal kepada RTVE Spanyol. Ia yakin bahwa masalahnya terletak pada intensitas permainan, bukan ego pemain.
Bintang muda ini meyakinkan bahwa tim tetap solid dan fokus pada tujuan bersama. Menurutnya, hasil imbang tersebut hanyalah bagian dari proses dalam sebuah musim yang panjang. Yang penting adalah bagaimana tim bisa segera kembali ke level permainan terbaik mereka.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
Ambisi Pribadi dan Kolektif Yamal
Di usianya yang baru 18 tahun, Lamine Yamal sudah memiliki ambisi yang sangat besar. Ia dengan tegas menyatakan bahwa setiap pemain pasti bermimpi memenangkan Ballon d’Or, dan siapa pun yang menyangkalnya berarti tidak jujur. Pencapaiannya masuk dalam nominasi 8 besar Ballon d’Or 2025 menjadi bukti nyata potensinya.
Namun, Yamal menegaskan bahwa kesuksesan tim tetap menjadi prioritas utama. “Kami ingin memenangkan Liga Champions. Itu akan menjadi luar biasa untuk Barcelona,” ujarnya. Impiannya adalah meraih kedua penghargaan tersebut – baik secara individu maupun bersama tim.
Musim ini menjadi tantangan khusus baginya. Selain membela Barcelona, Yamal juga akan bersaing di Piala Dunia bersama timnas Spanyol. Ia mengaku sangat antusias dan siap menghadapi semua tantangan tersebut dengan mentalitas juara.
Baca Juga: Pantang Mundur, Real Betis Luncurkan Tawaran Baru untuk Antony dari MU
Mengabaikan Kritik dan Fokus pada Prestasi
Yamal mengaku tidak terpengaruh oleh berbagai kritik yang menerpanya, termasuk kontroversi seputar pesta ulang tahunnya yang ke-18. Ia menyadari bahwa sebagai publik figur, segala sesuatu dalam hidupnya akan menjadi bahan pembicaraan, bahkan seringkali direkayasa.
“Saya hanya mendengarkan orang-orang terdekat yang benar-benar memahami situasi,” kata Yamal. Ia memilih untuk fokus pada jalannya sendiri dan menjaga mentalitas yang telah membawanya sampai ke level ini. Baginya, yang terpenting adalah terus berkontribusi untuk tim.
Pemain yang telah mencetak 2 gol dan 3 assist dalam 3 laga awal LaLiga ini punya prinsip sederhana: mengabaikan hal negatif dan fokus pada improvement diri. Pendekatan ini yang membuatnya tetap stabil meski mendapat sorotan media yang sangat intens.
Semangat Muda Barcelona untuk Pertahankan Gelar
Yamal mengakui bahwa mempertahankan gelar juara memang lebih sulit daripada merebutnya. Namun, ia melihat hal ini justru menjadi motivasi bagi skuad muda Barcelona. “Kami adalah tim muda yang belum pernah menang empat liga berturut-turut. Kami selalu ingin lebih,” tegasnya.
Semangat kompetitif ini yang menurut Yamal akan mendorong tim untuk terus berkembang. Meski masih sangat muda, pemain-pemain Barcelona memiliki ambisi yang besar dan tidak mudah puas diri. Mereka melihat setiap musim sebagai kesempatan untuk membuat sejarah baru.
Dengan kombinasi bakat muda dan kelimpahan motivasi, Yamal yakin Barcelona mampu melalui semua tantangan musim ini. Kuncinya adalah tetap rendah hati, bekerja keras, dan menjaga kohesivitas tim seperti nilai yang selalu ditekankan oleh pelatih Flick. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita sepak bola terupdate lainnya hanya dengan klik footballza88.com.